Jumat, April 16, 2010

Yang Baru di April 2010

Berikut ini gambar katalog yg baru di bulan April, Silakan memilih yang sesuai dengan anda

Minggu, Februari 28, 2010

Yang Habis dan Yang Baru

Setelah melayani beberapa pesanan make to order, Berikut ini koleksi kami yang habis
1. B-Brownies coklat
2. B-1316 merah
3. B-1308 merah coklat
4. C-10940
5. C-8064
6. C-9918
7. C-0765

Maafkan kami untuk tidak bisa melayani anda yang menginginkan hasil produksi limited edition di atas, sebagai gantinya berikut ini Yang baru
1. B-3546
2. B-3486
3. B-3439

Minggu, Februari 21, 2010

Sprei dan Bed Cover

Pemasaran Produksi Sprei & Bed Cover

Dengan bekerjasama bersama teman-teman dalam penjualan dan produksi sprei dan bed cover dari bahan kain saten dan katun yang dimal, dipotong dan kemudian dijahit, sehingga menjadi produk sprei dan bed cover yang layak digunakan sendiri maupun menjadi hadiah bagi pengantin2 baru.
Untuk itu perkenankan kami menyampaikan hasil produksi kami kepada anda semua.
sebagian contoh hasil2 produksi kami adalah sbb:

Sprei dan bed cover berbahan saten jepang


Sprei dan bed cover berbahan katun halus




Produksi kami sengaja tidak diberikan merk khusus, atas permintaan pelanggan, karena bila diberi merk, maka end user pembeli grosir dan pedagang kami, akan langsung membeli dari kami. sehingga setelah diskusi panjang sebelumnya kami memutuskan untuk memposisikan sebagai produsen sesuai pesanan pelanggan. merk akan diberikan sendiri oleh pedagang grosir dan distributor2 kami.

Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan bisa menghubungi kami di no 081 330 894 178 atau melalui email jamalludin@gmail.com, demikian juga bila anda akan melakukan pemesanan atas barang2 yang kami produksi.

Katalog lengkap dan price list tersedia terutama untuk anda yang tertarik untuk menjalankan usaha ini.

Salam hormat kami
Jamalludin
081 330 894 178 / 031-70284290

Kamis, Maret 26, 2009

Menjadi Produk yang mendunia

Menjadi Produk yang mendunia

Alhamdulillah, Semoga Rasulullah selalu mendapatkan salam dan shalawat dari umatnya yang mengetahui, Semoga pendahulu, orang tua dan guru2 kita mendapat kemuliaan karena kontribusi manfaat keilmuan dan pengalaman yang telah dibagikan kepada kami semua.

Dear teman dan sahabat yang baik,

Saat ini kami menjalankan apa yang kami sebut ikhtiar dan doa, pada saat yang sama dalam setiap kesempatan kami berusaha untuk menggali dan mendapatkan potensi bisnis yang bisa saja menjadi deal dengan cara yang tdk kami duga sebelumnya. dan rekan-rekan menyebutnya sebagai small winning.

Silaturahmi yang benar-benar berlandaskan pada apa yg telah dijanjikan Alloh. menjadikan apa yang kita ikhtiarkan menjadi terealisasi pada saat yang kita tidak duga sebelumnya. Tambahan order mengalir dari orang yang dulunya kita anggap biasa2 saja. namun dari beliau saat ini mengalir deras order yang kita harapkan.

Berbagi keuntungan, share pengetahuan dan pengalaman, menjadi sesuatu kebutuhan yang harus kita penuhi lebih dari sekedar anjuran berbuat kebaikan. karena dari sanalah kebahagiaan melihat dan melalui keberhasilan bersama menjadi sesuatu yang membawa manfaat dan keberkahan tersendiri.

Saat ini kami berusaha meninggalkan jejak-jejak kebaikan bagi semua, melalui apa yang telah kami upayakan selama bertahun-tahun. Akan kami komunikasikan semua informasi dan pengalaman yang kami miliki. untuk kebaikan, manfaat dan kemuliaan bersama.

Sambal Goreng Kering TEMPE ke JEPANG. dan Sambal Goreng Kering TEMPE ikut menemani perjalanan UMROH dan HAJI, selengkapnnya

Selasa, Maret 17, 2009

Testimoni Mengenai Selimut

disadur dari email pak Sam

Pegang, sentuh, rasakanlah! anda pasti akan kehilangan kata-kata

Thursday, March 12, 2009 at 1:56am
Malam ini tadi saya, pak farid b dan mas febri ngobrol-ngobrol dan cangkruan dirumah saya. seperti biasanya, saat cangkruan yang menjadi budaya di surabaya, kita ngobrol ngalor ngidul, tanpa ujung pangkal. tapi karena yang kumpul para entrepreneur maka pastilah masalah tentang bisnis yang menjadi benang merah berbagai topik pembicaraan kita.saat hampir tengah malam dan acara dah mau bubar justru perbincangan kita membahas tentang selimut jepang milik baginda raja selimut.

saya baru tau ternyata salah satu dari kawan saya ini adalah pedagang besar selimut jepang. saya sendiri awalnya blas gak tertarik sama selimut jepang, bayangan saya selimut ya tetap selimut, selembar kain tebal yang di pake buat membungkus tubuh diwaktu tidur saat udara dingin. lha surabaya segini panasnya, ngapain saya mesti tidur pake selimut.

trus teman saya tadi ngeluarin contoh selimut dari bagasi mobilnya yang selalu penuh selimut jepang dagangannya. dia kemudian minta pada saya supaya saya memegang selimut dagangannya. dia bilang juga pada saya, dijamin setelah saya pegang itu selimut, saya pasti gak bisa ngomong. temen saya yang satunya juga ikut ngomporin karena dia juga terkena gejala yang sama saat melakukannya (sekarang dia juga ikutan jualan).

saya akhirnya buka plastik pembungkus selimut, trus saya raba selimut hasuko itu. pas saya pegang, otomatis tangan saya gak mau brenti ngeraba raba itu selimut, saya bener-bener sampe gak bisa ngomong saking nikmatnya ngeraba selimut itu. produk yang luar biasa begitu lembut dan nikmatnya yang saya rasakan, sampe-sampe kedua teman saya itu ketawa ngakak melihat ekspresi wajah saya.

wah, tadinya saya anggap sepele selimut jepang itu. anggapan saya itu langsung berubah seketika. saya langung angkat topi dan beri hormat pada produk baginda raja selimut ini. selimut beliau sungguh luar biasa. saya bener-bener gak bisa ngomong dan terdiam saking nikmatnya sesaat setelah pegang-pegang dan raba-raba.

untung aja saat itu sudah tengah malam dan istri saya sudah tidur, coba kalo istri saya masih melek dan saya suruh pegang juga, dia pasti akan langsung beli selimut itu tanpa banyak komentar lagi.selain produknya yang luar biasa, cara jual produknya pun luar biasa. calon konsumen seperti saya cuman disuruh pegang dan raba-raba saja, tidak lebih. bahkan tidak ada sepatah katapun tentang puji-pujian akan kehebatan produk yang ditawarkan, gak ada permintaan untuk membeli barang, bahkan si penjualpun bersikap seolah-olah bukan penjual yang menawarkan barang dagangan. melainkan sebagai pahlawan yang menawarkan kenikmatan.

akibatnya efeknya juga luar biasa, saat konsumen seperti saya memegang selimut itu, meraba-raba dan merasakan kelembutannya bisa bikin kehilangan kata-kata dan gak ngerti mesti berkomentar apa saking nikmatnya. saat itu, otak si konsumen seperti otak saya, kemudian langsung bereaksi untuk memerintahkan mulut agar kemudian menanyakan berapa harganya. tapi itupun gak langsung keluar kata-kata dari mulut. kata-kata saya baru akan keluar setelah si pedagang tertawa dan berkomentar tentang rasa nikmat dari meraba selimut itu.

dan bisa ditebak dialog berikut antara saya dan teman yang bawa selimut itu adalah masalah harga dan kwalitas dari selimut sang baginda.saya juga gak tau apakah ini yang disebut sebagai hipnoselling atau bukan, tapi rasanya sunguh luar biasa, beneran deh. megang barangnya aja, padahal gak niat bisa langsung bereaksi dengan transaksi jual beli. makanya temen saya ini di surabaya bisa jadi pedagang besar dari produknya baginda raja selimut.

jualan tanpa banyak ngomong dan hanya nyuruh megang!penasaran saya berikutnya kenapa temen ini jarang bahkan mungkin tidak pernah disinggung oleh baginda raja dalam berbagai tulisannya, padahal dari informasi yang saya peroleh omsetnya disurabaya termasuk oke banget lho. padahal saya pinginnya sih ada tokoh baru dari surabaya yang bisa di blow up lagi. dari diskusi kita berikutnya,

saya kemudian mencoba menyimpulkan bahwa baginda raja itu jagoan nggiring bola. dan bola yang digiring itu bukan bola yang besar tapi bola-bola yang kecil. bola yang kecil akan digiring oleh beliau supaya terpacu untuk besar. nah kalo bola yang kecil bisa besar maka otomatis omset dagangan beliau akan aman. hebat sekali strategi ini, beliau selalu melindungi yang kecil dan membantu yang kecil supaya besar.dari tulisan-tulisan beliau yang saya baca.

saya melihat cara beliau menggiring bola kecil sehingga bisa jadi bola besar hanya dengan membimbing, membina dan mencuci otak setiap pelanggannya sehingga mindsetnya bisa berubah. cara-cara beliau itu menurut saya juga mudah, simple, sederhana dan tidak muluk-muluk.

beliau hanya bilang pada pembaca tulisan-tulisannya seperti saya, bahwa berdagang itu gampang dan bisa dilakukan dengan mudah tanpa terlalu rumit perencanaannya.beliau selalu menuntun para pembaca dan pelanggannya hanya dengan meberikan berbagai contoh yang real. cara menawarkan barang yang gampang, cara memajang barang dagangan dengan mudah dan murah, cara beriklan yang praktis serta memberikan berbagai tips dan trik lainnya yang gampang ditiru.

beneran deh, saya pun hanya dengan mbaca langsung bisa menyimpulkan dan gak pake mikir lagi bahwa semua teori yang ditulis oleh baginda raja akan mudah diterapkan. saya rasa teori-teori beliau gak ada yang sulit, semua selalu mudah dicerna dan gampang dilaksanakan. beliau membimbing lewat tulisan-tulisannya. semua orang yang mau membaca tulisan-tulisan beliau akan merasa terbantu dalam berdagang.

baginda raja selimut, selalu melayani dan memberi dulu. membuat pembaca dan pelanggannya pandai. dengan memberi, melayani dan membuat pandai orang maka baginda membuat banyak orang terinspirasi dan pingin ketularan sukses.beliau ini berjualan tanpa harus menjual dengan menawarkan dagannya. tapi beliau berjualan dengan cara memberi orang lain kenikmatan. tapi justru itu yang bikin sang baginda semakin mantap di singgasanannya.

Senin, Maret 16, 2009

Pedagang -> Sewa -> Pengusaha

PEDAGANG SEWA PENGUSAHA

Kami bingung membaca judul di atas, tapi setelah membaca ulasan yang panjang lebar ini, ngeh juga apa maksudnya... semoga menginspirasi.

-----
Sebuah tulisan menarik dari mas Donny Kris, komandan TDA Malang. milis TDA Ngalam.

Bila ada rekan yang berkunjung ke kantor, Saya paling sering mendapat pertanyaan seperti ini :
"Mas Donny mulai berbisnis tahun berapa?". Entah kenapa ini adalah pertanyaan favorit (mungkin ditanyakan karena usia saya masih muda kali ya?), yang karena begitu favoritnya hingga saya kadang harus menjelaskan panjang lebar.

Karena pertanyaan favorit (yang berulang-ulang) , sayapun sudah punya 'template' jawaban seperti ini: 'Saya memulai berbisnis (baca: jadi pengusaha) masih baru 3 tahun mas, kira-kira tahun 2006-an' Lalu pasti ada pertanyaan lagi seperti ini: 'Loh koq cepet banget mas perkembangan bisnisnya? hanya dalam waktu 3 tahun?' Dan karena sudah ada template, maka saya lanjutkan dengan : 'Iya mas, masih 3 tahun menjadi pengusaha. Tapi sebelumnya saya sudah 6 tahun menjadi pedagang. Saya berdagang mulai tahun 2000-an mas'

Dan biasanya yang menanyakan pertanyaan favorit tadi ada sedikit rasa kebingungan (biasanya saya amati dari perubahan bola matanya, atau kerutan dahinya hehehe..). Setelah itu, biasanya baru saya jelaskan panjang lebar... Menurut saya (sekali lagi ini hanya menurut saya loh), untuk terjun ke dunia bisnis sebaiknya kita perlu memahami kedua arti diatas : Pedagang & Pengusaha. Suatu istilah yang mempunyai kemiripan, namun bagi saya memiliki arti berbeda.

Di kampung halaman rumah ortu saya dahulu, ada seorang penjual sayuran keliling yang telah 'berdagang' mulai saya TK hingga saya SMA. Berarti kira-kira 14 tahun setiap hari dia keliling desa untuk menjajakan sayurannya. Meskipun kebutuhan hidupnya tercukupi dengan menjual
sayuran, tapi tetap saja dia melakukan rutinitas (menjual sayuran) itu hingga 14 tahun lamanya! Tidak ada peningkatan yang berarti dari tahun ke tahun, karena mungkin saja dia (maaf) tidak memiliki visi yang cukup bagus dalam 'bisnisnya'.

Pedagang, menurut saya adalah 'orang yang memperjualbelikan sesuatu dengan tanpa visi jauh kedepan', atau bisa juga 'memperjualbelikan sesuatu hanya berorientasi pada profit jangka pendek'. Mereka umumnya berorientasi pada target jangka pendek. Misalnya, hanya sekedar
berdagang mencari untung, tanpa memperhatikan bagaimana target pertumbuhan bisnisnya bulan depan atau tahun depan atau 5 tahun lagi, atau bahkan jia dia meninggal apa bisnisnya masih bisa diwariskan atau tidak.

Sedangkan Pengusaha, menurut saya adalah 'orang yang memperjualbelikan sesuatu dengan visi jauh kedepan', atau bisa juga 'memperjualbelikan sesuatu TIDAK hanya berorientasi pada profit jangka pendek'. Jadi pembeda utama antara Pedagang vs Pengusaha terletak pada Misi Visi
bisnisnya. Dan bukan terletak pada jenis bisnisnya.

Silakan perhatikan contoh berikut ini: Pak Arif dan Pak Aman sama-sama menjadi pengayuh becak 10 tahun yang lalu. Setelah 3 tahun, Pak Arif tetap mengayuh becak, Pak Aman dari hasil kerjanya mulai membeli 1 becak lagi untuk disewakan. Setelah 5 tahun, Pak Arif tetap mengayuh becak, Pak Aman menginvestasikan kembali hasil kerja plus hasil sewa becaknya
untuk membeli lebih banyak becak lagi, kini ia punya 10 becak yang disewakan.

Setelah 10 tahun, Pak Arif tetap mengayuh becak, Pak Aman sudah tidak menjadi pengayuh becak karena ia bisa hidup dari becak sewaanya... Mana yang bermindset Pedagang, mana yang bermindset Pengusaha?

Ada contoh 1 lagi.
Cak Man dan Cak To adalah sama-sama penjual bakso di kota Malang sejak 15 tahun yang lalu.
Pada tahun ke-10, Cak To tetap menjadi penjual bakso keliling, Cak Man mulai merancang 'konsep' franchise Sekarang, Cak To tetap menjadi penjual bakso keliling, Cak Man sudah mempunyai puluhan gerai franchise miliknya dan kini ia tidak bekerja lagi. Sekali lagi mana yang bermindset Pedagang, mana yang bermindset Pengusaha?

Dalam catatan perjalanan bisnis saya, Selama 6 tahun saya bermindset 'pedagang' saya hanya fokus pada profit. Saya tidak tahu berapa pertumbuhan bisnis saya tahun ini atau berapa target pertumbuhan bisnis tahun depan. Blank. Yang penting jalan, enjoy aja.... karena toh dari profit tersebut saya bisa membiayai kuliah saya (waktu itu masih mahasiswa) dan juga untuk sedikit kebutuhan hidup lainnya. Dan ternyata, setelah menginjak tahun ke-5 berdagang saya rasakan mulai ada kejenuhan besar. Karena rutinitas sehari-hari hanya itu-itu saja. Tidak ada tantangan yang berarti karena Visi bisnis tidak ada. Mau ngapain lagi ya..?

Dalam masa 'berdagang' ini, saya sempat menjalankan 4 bisnis yang berganti-ganti : Toko komputer, kursus komputer, web designer dan programmer freelance. Dan bisa ditebak : semuanya berjalan dengan hasil buruk! Karena tidak punya visi, semuanya jadi hambar. Sekedar untuk mencari profit, tidak ada pertimbangan lainnya. Motivasi juga sering loyo dan naik turun (banyak turun-nya). Hampir saja saya menyerah dengan pindah kuadran ke Employee karena yang dipikirkan adalah profit yang diterima sekarang jauh lebih kecil jika saya bekerja sebagai programmer di perusahaan besar (mindset saya saat itu bercita-cita menjadi programmer).
Hingga pada pertengahan 2005, saat mental saya sedang down, saya bergabung dengan banyak komunitas Enterpreneur baik skala lokal maupun nasional. Saya banyak belajar dari mereka. Dan saya menemukan jawaban yang saya cari selama ini : mengapa bisnis saya serasa hambar?

Ternyata karena saya tidak punya Visi!

Saya masih ingat betul bagaimana Seseorang mencerahkan mindset saya, membuka pikiran saya dengan membedakan Pedagang dengan Pengusaha! Ternyata yang saya lakukan selama ini masih bermindset pedagang, bukan pengusaha.

Dan setelah itu, saya mempunyai pemahaman yang baru tentang berbisnis dengan mindset Pengusaha. Saya mulai dengan menjalankan perusahaan yang saya tekuni hingga sekarang ini.
Bagaimana dengan bisnis anda saat ini? Saya yakin, anda sudah mempunyai Misi & Visi Bisnis yang jelas kan..?

Sabtu, Maret 14, 2009

Better

BETTER

Untuk menjadi lebih baik, sebagian besar dari kita harus berubah, sesederhana apapun perubahannya, tetap berubah namanya, dan ini menjadikan kemungkinan dan kesempatan terbuka lebar. Apapun perubahan yang kita lakukan, arahnya selalu menuju kepada yang lebih baik.

dan yang sangat penting mendasari semua yang kita lakukan adalah segalanya membuat kita menjadi lebih dekat kepada Alloh SWT. walau itu hanya sekedar perasaan di dalam hati.